Terjemahan

Selasa, 24 Desember 2013

Pendudukan Jepang dan Pengaruhnya bagi Indonesia

Setelah berhasil menduduki Indonesia, Jepang melaksanakan 2 misi penting di Indonesia, yaitu:

1) Menghapuskan segala hal yang berbau dan berhubungan dengan Belnda dan Barat, melalui cara antara lain :
a. Melarang penggunaan bahasa Belanda dan kebudayaan Barat.
b. Memusnahkan buku-buku Barat
c. Mangizinkan penggunaan bahasa Indonesia dan diajarkan di sekolah-sekolah.
d. Mengizinkan pengibaran bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya

2) Memobilitasi rakyat Indonesia untuk membantu Jepang dalam perang Asia Pasifik, dengan cara :
a. Membentuk organisasi-organisasi politik a.l :
1. Gerakan tiga A yang dipimpin oleh Mr. Syamsudin

2. PUTERA ( 16 April 1943 )

3. Jawa Hokokai
b. Membentuk badan-badan militer, seperti Heiho dan Peta.

c. Membentuk badan-badan semi militer, contohnya Keibodan, Seinendan, Fujinkai dan Syuisinentai.

d. Pengerahan tenaga manusia.
Semasa pendudukannya, Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi 3 wilayah yang dipimpin oleh pemerintahan militer :

1. Wilayah I, meliputi Jawa dan Madura diperintah oleh tentara ke 16 Angkatan Darat ( Rikugun ) yang berpusat di Jakarta.

2. Wilayah II, yang meliputi Sumatra dan Bukittinggi diperintah entara ke 25 Angkatan Darat yang berpusat di Bukit Tinggi.

3. Wilayah II, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, Nusantengara yang diperintah oleh tentara selatan ke 2 Angkatan Laut (kaigun ) yang berpusat di Makassar.

C. Cara-cara yang dilakukan Jepang untuk mengeksploitasi kekayaan dan tenaga kerja Indonesia
Masa pendudukan Jepang lebih kejam, menyakitkan dan menyengsarakan rakyat Indonesia dibanding masa penjajahan Belanda. Jepang berusaha mengeksploitasi (melakukan pemerasan) terahadap kekayaan alam, ekonomi dan tenaga kerja Indonesia.
  •   Cara yang dilakukan Jepang untuk memeras ekonomi dan kekayaan alam Indonesia, antara lain melalui :
1. Memusnahkan beberapa jenis perkebunan yang menurut Jepang tidak berguna dan diganti dengan tanaman bahan makanan

2. Jepang tidak memberikan bimbingan dan penyuluhan pertanian secara modern, akibatnya banyak penebangan liar yang merusak hutan itu sendiri.

3. Rakyat dibebani dengan menanam pohon jarak yang digunakan untuk minyak pelumas senjata dan mesin pesawat.

4. Jepang melakukan monopoli terutama beras dan garam

5. 60 % dari hasil pertanian milik rakyat harus disetorkan kepada Jepang, 30 % untuk bibit, rakyat hanya diperbolehkan memiliki 10 % bahkan seringkali semuanya dirampas.
Akibat tindakan Jepang ini menimbulkan kesengsaraan, bencana alam. kekurangan sandang pangan, penyakit dan kematian.
  •   Cara yang dilakukan Jepang untuk memeras tenaga kerja bangsa Indonesia, antara lain melalui :
a. Pengerahan tenaga kerja secara paksa tanpa di bayar yang disebut Romusha

b. Pembentukan Kinrohosi, kinrohosi adalah kerja paksa atau wajib tanpa upah bagi tokoh masyarakat seperti para pamong desa dan kepala desa.

c. Pengerahan pemuda Indonesia dengan membentuk BPAR ( Barisan Pemuda Asia Raya ) pada tanggal 11 Juni 1942

d. Pembentukan organisasi-organisasi semi militer antara lain:
1. Keibodan (barisan pembantu polisi ) dibentuk pada tanggal 29 April 1943 yang anggotanya terdiri atas laki-laki berusia 23-25 tahun

2. Seinendan ( barisan pemuda ) dibentuk tanggal 9 Maret 1943, anggotanya terdiri pemuda berusia 14-22 tahun

3. Fujinkai, organisasi perhimpunan wanita yang berusia 15 tahun ke atas dibentuk pada bulan Agustus 1943.

4. Seinentai dan Gakutotai adalah organisasi anak-anak sekolah dasar dan menengah

5. Syuisintai, barisan pelopor yang dibentuk pada tanggal 14 September 1944 yang dibimbing langsung oleh tokoh-tokoh nasionalis Indonesia seperti Ir Sukarno, Otto Iskandardinata, RP Suroso, dr Buntaran Martoatmojo.

e. Pembentukan organisasi-organisasi militer antara lain :
1. Heiho ( Pembantu tentara Jepang ), dibentuk pada bulan April 1943 yang merupakan bagian dari tentara Jepang

2. PETA (Pembela Tanah Air) didirikan pada tanggal 3 Oktober 1943, merupakan tentara Indonesia yang dipimpin oleh orang Indonesia dan mendapat pendidikan militer dari orang jepang.

f. Pembentukan Organisasi-organisasi politik, seperti :

1. Gerakan 3A, dibentuk pada bulan Maret 1942 bertujuan untuk propaganda membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya (PD II ), Gerakan ini dipimpin oleh Mr.Samsudin dan Shimizu, dengan semboyan 3 A ;Nipon cahaya Asia, Nipon pelindung Asia, Nipon pemimpin Asia

2. Pembentukan PUTERA ( Pusat Tenaga rakyat) pada tanggal 16 April 1943. Para tokoh pemimpin putra terkenal dengan sebutan “empat serangkai” yang terdiri atas Ir.Sukarno,Drs.Moh Hatta,KH.Mas Mansyur dan Ki Hajar Dewantara. Tujuan Jepang membentuk PUTERA adalah untuk membujuk semua kekuatan rakyat Indonesia agar bersatu padu membentu Jepang. Akan tetapi tokoh-tokoh nasionalisme Indonesia berhasil membelokan tujuan tersebut melalui teknok kooperasi untuk mencapai Indonesia Merdeka.

3. Pembentukan Cuo Sangi In ( badan Pertimbangan Pusat).
Kegagalan Jepang menggerakan rakyat Indonesia melalui Gerakan 3 A dan PUTERA untuk mendukung Jepang menghadapi sekutu dalam PD II, menyebabkan Jepang membentuk Cuo Sangi In atas usul Perdana Mentri Jendral Tojo. Badan ini dibentuk pada tanggal 5 September 1943 dan bertujuan :
a. mengajukan usul kapada pemerintah Jepang prihal politik
b. menentukan tindakan yang akan dilakukan oleh pemerintahan militer Jepang

4. Pembentukan Jawa Hokokai ( Himpunan Kebaktian Jawa), dibentuk tanggal 1 Maret 1944 yang anggotanya terdiri atas pemuda yang berusia 14 tahun ke atas. Bertugas mengerahkan rakyat Indonesia untuk mengumpulkan padi, permata dan besi tua untuk kepentingan perang Jepang.

D. Perlawanan rakyat Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang.
Beberapa bentuk perjuangan dan perlawanan rakyat Indonesia masa pendudukan Jepang untuk mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka, antara lain dilakukan dengan cara :

1) Perjuangan terbuka melalui organisasi-organisasi bentukan Jepang.

2) Gerakan bawah tanah, perjuangan yang dilakukan secara tertutup dan sembunyi-sembunyi.

3) Perjuangan dengan perlawanan bersenjata (pemberontakan) diantaranya :
a. Perlawanan rakyat Biak di papua tahun 1943
b. Perlawanan rakyat Aceh di daerah Cot Plieng pada 10 Nopember tahun 1942, dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil
c. Perlawanan rakyat Singaparna (Tasikmalaya) dipimpin KH.Zaenal Mustafa pada tanggal 23 Pebruari 1944
d. Perlawanan rakyat Indramayu April 1944
e. Perlawanan rakyat Pontianak tahun 1944
f. Perlawanan PETA di Blitar dipimpin oleh Supriadi pada tanggal 14 Pebruari 1945, dan Pemberontkan PETA di Cilacap dipimpin oleh Khusaeri

Bentuk-Bentuk Perlawanan Rakyat dan Pergerakan Kebangsaan Indonesia di Berbagai Daerah pada Masa Penjajahan Jepang

A. Perlawanan dengan Senjata
1. Perlawanan di Aceh
Dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil.
Serangan pertama,10 November 1942, Jepang menyerang dan berhasil dipukul mundur.
Serangan kedua, Jepang gagal.
Serangan ketiga, Jepang berhasil membakar masjid.
Tengku Abdul Jalil berhasil ditembak Jepang ketika sedang sholat.

2. Perlawanan di Tasikmalaya
Dipimpin K. H. Zainal Mustafa.
Sebab perlawanan karena K. H. Zainal Mustafa menolak melakukan seikeirei (penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan membungkuk).
25 Februari, Jepang menyerang Sukamanah.
K. H. Zainal Mustafa ditangkap dan dipenjara di Jakarta.
Dihukum mati pada 25 Oktober 1944, dimakamkan di TMP di Jakarta, kemudian dipindah ke Singaparna, Tasikmalaya, Jabar.

3. Perlawanan di Indramayu dan Aceh
Juli 1944, di Indramayu, diikuti rakyat Lohbener dan Sindang.
November 1944, di Aceh dipimpin Teuku Hamid.

4. Perlawanan Tentara PETA di Blitar
14 Februari 1945.
Dipimpin Soepriyadi, seorang codanco PETA.
Tokoh yang berhasil ditangkap dan diadili adalah dr. Ismangil, Muradi, Suparyono, Halir Mangkudidjaja, Soenanto, dan Soedarmo.

B. Pergerakan-Pergerakan
1. Kooperasi (kerja sama)
16 April 1943 didirikan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat).
Pemimpinnya, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, K. H. Mas Mansjur, dan Ki Hadjar Dewantara (empat serangkai).

Tujuan, membujuk semua kekuatan rakyat agar bersatu untuk membantu Jepang.
Kenyataan, PUTERA digunakan para pemimpinnya untuk membela kepentingan rakyat.
Maret 1944 dibubarkan, lalu membentuk Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa).
berkewajiban mngerahkan dana dan daya untuk kepentingan Jepang, tetai dimanfaatkan untuk membangkitkan persatuan dan kesatuan rakyat.

2. Gerakan Bawah Tanah
Gerakan rahasia yang dilakukan oleh pihak Indonesia.
Kegiatannya dilakukan secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi bertujuan untuk menghimpun kekuatan rakyat.

Dilakukan setelah partai-partai dibubarkan Jepang.
Tokoh pergerakan nasional yang melakukan gerakan ini adalah Sutan Sjahrir.
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAA.

0 komentar:

Posting Komentar